Judul
Buku : Filsafat Ilmu: Kajian Filosofis atas Sejarah dan Metodologi Ilmu
Pengetahuan
Nama
Penulis : Yeremias Jena
Penerbit
: Deepublish
ISBN : 978-Nomor
ISBN
Cetakan
: Pertama, Juli Tahun 2015
Jumlah
Halaman : 267 Halaman
Secara
garis besar buku ini membahas persoalan-persoalan dalam filsafat ilmu tentang
mempelajari dasar atau fundamen, metode, dan implikasi dari sains. Persoalan
utama yang diangkat dalam filsafat ilmu pengetahuan yaitu bagaimana mengkaji
atau merefleksikan secara filosofis unsur-unsur hakiki dari teori ilmiah dan
tujuan yang hendak diwujudkan oleh sains. Kedua filsafat ilmu juga mengkaji
secara filosofis apa tujuan dari sains. Ketiga yaitu diskusi filosofis seputar
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Dan yang keempat yaitu diskursus
filosofis atas ilmu-ilmu dan hubungan mereka dengan agama dan religiositas.
Buku ini membahas tiga dari empat tema besar filsafat ilmu secara mendalam.
Definisi
Filsafat Pengetahuan dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Filsafat
berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos yang berarti “pencari” atau
“pecinta” (philein) dan sophos atau sophia yang berarti
“hikmat” atau “pengetahuan”. Maka secara etimologis, filsafat ilmu
diartikan sebagai “pencari atau pecinta kebijaksanaan”.
Menurut
Jenny Teichmann dan Ketherine C. Evans dalam Philosophy: A Beginner’s Guide
(1999), filsafat adalah “a study of problems which are ultimate, abstract
and very general. These Problems are concerned with nature of existence,
knowledge, morality, reason and human purpose.” Menunjukkan bahwa mereka
yang menyebut dirinya “filsuf” harus menjadi orang yang terus mencintai
kebijaksanaan atau kebenaran.
Sebenarnya
filsafat pertama-tama adalah sebuah sikap, persisnya sikap bertanya dan
mempertanyakan segala sesuatu, mempertanyakan apa saja. Filsafat tidak lebih
dari sebuah metode, yakni cara, kecenderungan, sikap bertanya tentang segala
sesuatu, termasuk mempertanyakan kesadaran dan pengetahuan subjek yang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tersebut. (Jena, Y., 2015).
Dari
memahami konsep berpikir, ditarik dua kesimpulan yaitu yang pertama, filsafat
dipahami sebagai suatu upaya, proses, metode, cara, dambaan untjk mempersoalkan
apa saja untuk sampai pada kebenaran. Kedua, fisafat dilihat sebagai upaya
untuk memahami konsep, ide atau gagasan. Orang yang suka bertanya, dan
terus-menerus mempersoalkan segala sesuatu dapat disebut sebagai filsuf.
Sumber-Sumber
Filsafat
Filsafat
bersifat terbuka kepada semua orang, terutama kepada mereka yang tidak merasa puas
dengan kejelasan realitas. Oleh karena senjata utama filsafat adalah bertanya
(mengajukan pertanyaan-pertanyaan), maka dengan bertanya kita sebetulnya terus mempersoalkan
realitas.
Tiga hal yang mendorong manusia berfilsafat adalah keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
- Keheranan (Kekaguman)Menurut Plato keadaan heran membuat seseorang menjadi pening karena telah mengatasi keadaan biasa, dan mulai berjumpa dengan perspektif orientasi bagi dirinya. Filsafat dipahami sebagai tindakan bertanya-tanya disertai rasa kagum/heran. Sementara itu, Aristoteles berpendapat bahwa di dalam segala kegiatan manusia sehari-hari, filsafat dengan rasa heran sebagai perangsangnya menelusuri kembali/terus bertanya tentang apa-apa yang diambilnya. “Kemampuan untuk mengadakan renungan filsafat mengangkat manusia di atas martabat dan derajatnya sendiri.”
- Kesangsian
Tentang kesangsian filosofis, Agustinus dari Hippo (354 – 430) dalam ajarannya tentang iluminasi, menggeluti secara serius masalah skeptisisme sebagai aliran pemikiran yang bisa diandalkan atau tidak. Menurut Agustinus, skeptisisme tidak tahan uji. Memang ada atau terdapat kebenaran-kebenaran yang teguh. Rasio insani dapat mencapai kebenaran-kebenaran yang tak tergantikan. - Kesadaran akan keterbatasan
Karl Jasper (1883 – 1969), mengatakan bahwa di hadapan berbagai macam ilmu yang juga berbicara mengenai manusia, manusia sebenarnya tidak menemukan satu ilmu pun yang berbicara mengenai “aku sebagai subjek”. Proyek pencarian jati diri “aku sebagai subjek” inilah yang ia sebut sebagai penerangan eksistensi (existenzerhellung). Bagi Jasper, penerangan eksistensi diperoleh melalui itu mengatasi dunia yang terbatas ini. Saya yang sudah terbatas tidak bisa menemukan dunia yang mendasari jati diriku dalam hal-hal yang terbatas.
Alasan Belajar
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya
filsafat mempunyai dua kegunaan yaitu individual dan sosial.
Manfaat Individual
- Filsafat berguna untuk memuaskan keingin tahuan individu yang sifatnya sederhana
- Filsafat dapat membantu individu untuk menukan prinsip-prinsip yang benar dan bemanfaat dalam mengarahkan hidup dan perilakunya
- Filsafat membantu individu untuk memperdalam arti hidup
- Prinsip dan pemikiran filsafat membentuk organisasi sosial berdasarkan basis atau fondasi tertentu yang pernanen
- Filsafat sosial terdiri dari serangkaian prinsip-prinsip atau hukum-hukum yang menuntut keyakinan dan penerimaan atas kebenaran mereka
- Membantu mahasiswa untuk semakin kritis dalam sikap alamiahnya
- Membantu mahasiswa untuk menjadi ilmuwan yang andal di kemudian hari
- Membantu mahasiswa dalam pekerjaannya di kemudian hari
- Membantu memecahkan persoalan-persoalan yang ditimbulkan modernisme seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan.
Di
zaman modern sains umumnya digunakan untuk merujuk upaya mencari dan
mendapatkan pengetahuan, jadi tidak semata-mata pengetahuan itu sendiri. Lalu
pada abad ke-19, kata “sains” mulai dihubungkan dengan metode ilmiah (scientific
method). Kemudian pada abad ke-19 pula dimana kata ilmuwan (scientist)
pertama kali diciptakan oleh William Whewell (1794-1866).
Pendapat Saya
Buku ini menyajikan pembahasan
tentang filsafat ilmu dengan cara “filsafat” itu sendiri. Maksudnya adalah buku
ini menggambarkan arti dari filsafat secara mendalam, historical, linguistik,
berdasarkan hakikat dari filsafat tersebut. Dapat disebutkan bahwa buku ini
mengajak kita memahami filsafat dengan “berfilsafat”. Cukup direkomendasikan
untuk mahasiswa yang sedang mempelajari tentang mata kuliah filsafat ilmu
karena bahasa cukup dapat dipahami.
Kepustakaan
Jena, Yeremias. FILSAFAT ILMU: Kajian Filosofis atas Sejarah dan Metodologi Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Deepublish
🔥🔥👍🏻👍🏻
ReplyDelete