Dec 19, 2020

[Review Jurnal] The National Science Foundation and Philosophy of Science's Withdrawal from Social Concerns

 



Judul : The National Science Foundation and philosophy of science's withdrawal from social concerns

Jurnal : Studies in History and Philosophy of Science

Volume & Halaman : Vol 78: pp. 73-82

Tahun : 2019

Penulis : Krist Vaesena & Joel Katzav

DOI : 10.1016/j.shpsa.2019.01.001

Reviewer : Gusti Ahmad Hidayat


Latar Belakang

Pada sekitar tahun 1950-an, arus utama dari Filsafat Ilmu di Amerika semakin mulai menghindari pertanyaan tentang peran nilai kognitif dalam sains dan karena itu pula semakin menghindari keterlibatan aktif dengan masalah sosial, politik, dan moral. Keterlibatan-keterlibatan tersebut akhirnya berhenti menjadi bagian dari mainstream. Akhirnya kini penulis mengasumsikan bahwa setidaknya sebagian dominasi filsafat ilmu ‘bebas nilai’ dapat dikaitkan, melalui kebijakan sub-program U.S. National Science Foundation'sHistory and Philosophy of Science”.


Pengenalan

Pada sebelum tahun 1950-an, hal standar bagi para filsuf sains Amerika untuk menangani masalah ideologi politik dan kebijakan ilmu pengetahuan, dan untuk menjawab, general, pertanyaan tentang peran non-kognitif pada nilai-nilai dalam sains (Cartieri & Potochnik, 2014; Douglas, 2009, 2012; Howard, 2003). Namun, dalam poin tertentu selama tahun 1950-an ini, dalam konteks sosial filsafat ilmu mulai kehilangan keunggulannya. Maka dari itu, keputusan dalam sub-program “History and Philosophy of Science” (HPS) dari National Science Foundation (NSF)  mulai diperbincangkan

Keputusan ini dibuat oleh filsuf sains yang telah berkomitmen pada pendekatan bebas nilai untuk filsafat ilmu, dan menyukai pendekatan bebas nilai dengan mengorbankan pendekatan yang sarat-nilai (kognitif dan normatif).


Filsafat Ilmu Bebas Nilai dan Sarat Nilai (1950s - 1960s)

Karakterisasi tentang cita-cita bebas nilai diambil dari buku The Rise of Scientific Philosophy (1951) karya Reichenbach yang menyatakan sebuah pernyataan paling berpengaruh pada tahun 1950-an yaitu tentang pandangan bahwa filsafat ilmu harus bebas nilai (McCumber, 2016:57). Menurut Reichenbach, pengetahuan hadir dalam dua bentuk yaitu kenyataan analitik dan sintetik. Kenyataan sintetik menyangkut masalah fakta dan dietapkan secara empiris. Sedangkan kenyataan analitik bersifat kosong dan tidak ditetapkan secara empiris (Reichenbach, 1951:221-222).

Secara singkat, yang dikatakan Reichenbach terkait empirsme logis tentang filsuf sains dan nilai non-kognitif adalah bahwa filsuf sains seharusnya tidak, berurusan dengan nilai-nilai non-kognitif baik secara deskriptif maupun normatif. Pendekatan yang memenuhi ketentuan ini akan disebut sebagai pendekatan bebas nilai. Pendekatan inijuga mengcualikan beberapa pendekatan yang secara eksplisit berurusan dengan nilai-nilai non-kognitif baik secara deskriptif maupun normatif (sarat nilai). Dalam hal ini, yang bertentang dengan pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan etika ilmiah deskriptif, berdasarkan pengetahuan biologi dan dengan pendekatan yang berusaha diturunkan secara normatif prinsip moral dari pengetahuan tersebut.


Dukungan NSF untuk Filsafat Ilmu Bebas Nilai

Rossiter (1984) mencatat bahwa NSF meluncur programnya, bersama dengan sub-program HPS yaitu pada tahun 1958. Dalam data yang dicantumkan. menunjukkan angka bahwa sebagan besar proyek-proyek ini ideal dan didukung oleh sub-program HPS yang bebas nilai. Dari total 239 publikasi yang dicatat dalam Philosopher’s Index.


Tabel 1  Hibah penelitian yang diberikan oleh sub program NSF tentang History and Philosophy of Science (HPS) untuk proyek dalam Filsafat Ilmu
Tabel 1.  Hibah penelitian yang diberikan oleh sub program NSF tentang History and Philosophy of Science (HPS) untuk proyek dalam Filsafat Ilmu

Singkatnya, catatan pendanaan NSF dan catatan publikasi sarjana yang memperoleh pendanaan NSF menyarankan HPS, sejak awal sampai setidaknya tahun 1963, hampir secara eksklusif mendukung filsafat ilmu bebas nilai.


Asumsi Saya dan Kesimpulan

Secara garis besar jurnal ini berisi tentang pengenalan sebuah sub program yaitu History and Philosophy of Science (HPS) dari sebuah organisasi bernama National Science Foundation (NSF). Jurnal ini menekankan tentang masalah yang dihadapi pada tahun 1950-an yaitu ketika Filsafat Ilmu mulai menghindar dari masalah-masalah sosial. Maka dari itu, mereka memberikan dukungan (kontribusi) pada bidang keilmuwan filsafat ilmu yang bebas-nilai (value-free) melalui sub-program History of Political Science dan cukup menunjukkan beberapa hasil.


Kepustakaan

Vaesena, K., & Katzav, J. 2019. The National Science Foundation and philosophy of science's withdrawal from social concerns. Studies in History and Philosophy of Science, 78, 73 - 82.






[Review Jurnal] The National Science Foundation and Philosophy of Science's Withdrawal from Social Concerns Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Gusti Hidayat

1 komentar: