Dec 22, 2020

[Review Buku] Pengantar Filsafat Ilmu oleh Dr. Suaedi, M.Si.

 


Judul Buku : Pengantar Filsafat Ilmu

Nama Penulis : Suaedi

Penerbit : IPB Press

ISBN : 978-979-493-888-1

Cetakan : Cetakan Pertama, Januari 2016

Jumlah Halaman : 144 Halaman

Reviewer : Gusti Ahmad Hidayat


Sinopsis
Buku yang dikembangkan oleh para dosen di Universitas Coktoaminoto Palopo berisi tentang beberapa kajian ilmu dasar dari filsafat ilmu sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa. Buku ini dibuat dengan harapan agar para mahasiswa memiliki wawasan tentang ilmu pengetahuan. 


Sejarah Filsafat
Perkembangan awal filsafat tidak dapat dipisahkan dengan perkembanan dari ilmu pengetahuan yang muncul pda peradaban Kuno (masa Yunani), yaitu pada sekitar abad IX SM atau paling tidak 700 SM. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, softhia yang artinya kebijaksanaan, dan Sophia yang berarti kecapakan. Setelah itu istilah Philosophos (ahli filsafat) mulai digunakan. Kemudian banyak pula istilah-istilah filsafat dari berbagai negara seperti philosopein, philosophia, philosophos, philosophie, philosophy, dan dalam bahasa Indonesia disbut “filsafat” (Soerjabrata, 1970).

Setelah melewati masa Yunani, maka masuklah masa abad pertengahan, yaitu masa lahirnya filsafat di Eropa. Pemikiran filsafat pada abad ini dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen, yang berarti filsafat abad ini dipengaruhi oleh religius (agama). Kemudian masuk pada abad modern yaitu dimana pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat sentral dalam pandangan kehidupan. Pada abad ke-18, pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan.

Kemudian masuklah masa abad dewasa ini, yaitu pada abad ke-20 atau juga disebut, filsafat kontemporer yang merupakan ciri khas pemikiran filsafat ini adalah desentralisasi manusia karena pemikiran pada abad ini memberikan perhatian khusus pada bidang bahasa dan etika sosial.


Sumber Ilmu Pengetahuan 
Pada bab II penulis menyebutkan beberapa sumber-sumber ilmu pengetahuan yaitu, rasionalisme (berpikir) dan empirisme (pengalaman). Kemudian juga menjelaskan tentang hubungan antara filsafat, agama dan budaya. Mengutip dari perkataan seorang filsuf dam teolog Islam, Abu Yazid Balkhi mengatakan bahwa hubungan antara agama dan filsafat yaitu syariat (agama) adalah filsafat mayor, artinya para filsuf hakiki adalah orang yang mengamalkan ajaran-ajaran agama. Hubungan filsafat dan budaya yaitu pada pemikiran filsafat yang senantiasa memikirkan hakikat tentang sesuatu salah satunya adalah kebudayaan yang membawa nilai-nilai normatif.


Filsafat, Ilmu, dan Pengetahuan
Secara etimologi. filsafat dalam bahasa Arab dengan falsafah dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan phylosophy, dalam bahasa Yunani dengan istilah philoshopia. Istilah ini berarti cinta kebijaksanaan (wisdom). Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Phytagoras (582 – 468 SM). Kemudian saat ini sering digunakan oleh Socrates (470-390 SM) dan filsuf lainnya.

Secara terminologi apabila menurut Plato, filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan tuhan. Sedangkan Aristoteles bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang  meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika.

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” dan berarti pengetahuan. Pemakaian kata ini dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah “science”. Science berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang juga berarti pengetahuan. Ilmu adalah pengetahuan. Namun, ada berbagai macam pengetahuan. Dengan “pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan betul-betul terorganisir. Jadi, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun baik.

Secara etimologis pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “knowledge”. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sementara secara terminologi akan dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan.


Kajian Bidang-Bidang Filsafat
Ontologi menurut Aristoteles, merupakan pembahasan mengenai hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai demikian) mengalami perubahan yang dalam, sehubungan dengan objeknya ( Gie 1997).  Ontologi dalam filsafat ilmu merupakan studi atau pengkajian mengenai sifat dasar ilmu yang memiliki arti, struktur, dan prinsip ilmu. Ontologi filsafat sebagai cabang filsafat adalah ilmu apa, dari jenis, dan struktur dari objek, properti, peristiwa, proses, serta hubungan dalam setiap bidang realitas. Jadi, Ontologi adalah landasan terdasar dari ilmu. Namun jarang dikaji oleh dunia, dikarenakan keberadaannya yang nyaris tak terlintas di benak sebagian besar para pengguna ilmu. Padahal, Pada lapisan ontologi lah diletakkannya “undang-undang dasar” dunia ilmu.

Epistemologi membahas tentang tentang terjadinya dan kesahihan atau kebenaran ilmu. Ilmu-ilmu yang dimiliki manusia berhubungan satu sama lain dan tolak ukur keterkaitan ini memiliki derajat yang berbeda-beda. Sebagian ilmu merupakan asas dan pondasi bagi ilmu-ilmu lain, yakni nilai dan validitas ilmu-ilmu lain bergantung pada ilmu tertentu dan dari sisi lain, ilmu tertentu dikategorikan sebagai ilmu dan pengetahuan dasar. Sebagai contoh, dasar dari semua ilmu empirik adalah prinsip kausalitas dan kaidah ini menjadi pokok bahasan dalam filsafat. Dengan demikian, filsafat merupakan dasar dan pijakan bagi ilmu-ilmu empirik. 

Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S Suriasumantri mengartikan, aksiologi berarti teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Jadi aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula. 


Ilmu, Teknologi, dan Seni
Pada bab ini, penulis menjabarkan tentang bagaimana sebuah ilmu dapat berkembang menjadi sebuah teknologi. Teknologi sendiri adalah kemampuan menerapkan suatu pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan pengetahuan dengan suatu produk, yang berhubungan dengan seni serta berlandaskan pengetahuan ilmu ekstaksa bersandar kan pada aplikasi dan implitasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Teknologi yang merupakan pruduk dari ilmu pengetahuan juga berdampak besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada saat ini. Perpaduan antara ilmu dan pengetahuan dapat menciptakan alat sehingga ilmu dan pengetahuan komplementer (saling melengkapi).  Seni menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ahli membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan lain sebagainya. Perkembangan seni membuat perspektif pun menjadi beragam, dan banyak pilihan karena seni itu luas. Apabila dikombinasikan antara ilmu, teknologi, dan seni maka akan terciptalah suatu kemajuan baru di bidang ilmu pengetahuan ini.


Ilmu dalam Strategi Insani
Pada bab ini penulis mengkaji tentang hubungan ilmu dengan hal-hal yang lebih mendalam seperti moral dan etika. Selain itu juga, mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan subjek (pelaku) dari ilmu ini atau biasa disebut dengan ilmuwan. Ilmuwan secara etimologi bermakna orang yang ahli atau banyak pengetahuannya mengenai suatu ilmu, sedangkan menurut terminologi ilmuwan banyak sekali peneliti atau para cendikia yang mencoba untuk memberi definisi mengenai ilmuwan salah satunya sebagaimana dalam pandangan McGraw & Hill Dictionary of Scientific and Technical Term, ilmuwan adalah seorang yang mempunyai kemampuan dan hasrat untuk mencari pengetahuan baru, asas-asas baru, serta bahan-bahan baru dalam suatu bidang ilmu. Peran dan fungsi ilmuwan dalam masyarakat juga perlu diperhitungkan karena ilmuwan merupakan orang yang dapat menemukan masalah spesifik dalam ilmu. Selain itu, ilmuwan pula terbebani oleh tanggung jawab, tanggung jawab yang diemban oleh ilmuwan meliputi tanggung jawab sosial, moral, dan etika.


Pendapat Saya
Buku ini sangat cocok untuk kalangan mahasiswa yang sedang mencari bahan bacaan untuk filsafat ilmu. Saya cukup merekomendasikan buku ini, karena mudah untuk didapatkan, tersedia untuk dibaca secara daring langsung dari website resminya. Selain itu bahasa yang digunakan juga mudah dipahami, dan ramah bagi mahasiswa karena memang buku ini dibuat langsung dari tangan-tangan dosen, yang sudah terpercaya juga tentunya. Isi dari buku ini juga cukup lengkap dijelaskan mulai dari sejarah, pengertian, sampai pada masalah keilmuwan dan etika. 


Kepustakaan
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press, ISBN 978-979-493-888-1



[Review Buku] Pengantar Filsafat Ilmu oleh Dr. Suaedi, M.Si. Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Gusti Hidayat

0 komentar:

Post a Comment