Dec 22, 2020

[Review Jurnal] Philosophy of Science and Educational Sciences – Models of Explanation

 

Judul : Philosophy of Science and Educational Sciences – Models of Explanation

Jurnal : Procedia - Social and Behavioral Sciences

Volume & Halaman : 76(1), 156 – 161

Tahun : 2013

Penulis : Maria Butucea

DOI : 10.1016/j.sbspro.2013.04.091

Reviewer : Gusti Ahmad Hidayat


Latar Belakang
Di dalam filsafat ilmu, dewasa ini terdapat beberapa penjelasan model ilmiah, yaitu penjelasan sintaksis (deduktif-monologis), model penjelasan semantik (fungsional-teleologis), dan pragmatis. Terkait dengan konsep paradigma, jelas dimiliki oleh para ahli teori tentang kompleksitas sistem dalam menjalankan observasi, terutama lagi sistem sosial, maka kita dapat berasumsi, membuat hipotesis, bahwa segmen tertentu dari area seperti budaya sekolah, dapat dipelajari dengan bantuan model penjelasan pragmatis.


Teori Pembahasan
Konsep penjelasan (explanation) sangat penting untuk hasil dari sains modern. Secara epistemologis diskusi tentnag teori penjelasan (theory of explanation) dibuat dalam paradigma logika dan paradigma kontekstual yang mana masing-masing paradigma mempromosikan beberapa model penjelasan (models of explanation). Tujuannya adalah untuk merefleksikan dengan jelas kekhususan domain pendidikan atau sebagiannya. Singkatnya yaitu melanjutkan dengan model penjelasan ilmiah yang berbeda.

Paradigma dan Model Penjelasan
Theory of concept umumnya bekerja dalam fisika, namun tidak bekerja sama sekali pada ilmu lain, khususnya ilmu sosial. Untuk anomali seperti itu diperlukan pertimbangan ulang yang kuat atau memilih alternatifnya. Ketika kita membahas tentang Theory of explanation, kita akan menemukan dua hal. yaitu paradigma dan beberapa model penjelasan yang ditawarkan oleh setiap paradigma secara bergantian.

Paradigma berarti konsepsi yang sangat luas tentang hakikat teori dan penjelasan, termasuk model-modelnya dan semua implikasi praktis seperti yang ditekankan oleh Thomas Kuhn, dalam The Structure of Scientific Revolutions (1962) yang memperkenalkan istilah ”pergeseran paradigma”. Mengenai model penjelasan (models of explanation) dapat dikatakan bahwa ada perbedaan antara dua paradigma dalam sejarah ilmu pengetahan dan dibuat berdasarkan prosedur pembuatan ilmu dan evaluasi produk, yaitu secara internal, tanpa pengaruh luar dan dilakukan hanya dengan logika. atau secara eksternal yaitu kontekstualisasi, menerima pengaruh nilai lingkungan sosial dalam tubuh ilmu tersebut.

Dalam paradigma logika, para filsuf ilmu menerima skema yang harus diikuti oleh seluruh perusahaan yan ingin dianggap serius sebagai suatu kegiatan ilmiah. Model tersebut disebut dengan covering model law dan mampu memberikan prosedur sintaksis eksplisit yang kuat.

Untuk beberapa waktu sekarang, konsepsi paling menarik tentang dinamika sains diklaim oleh Thomas Kuhn yang dalam sudut pandang teori dan elemen terkaitnya sebagai produk pikiran yang dapat dipahami dan berkembang dalam lingkungan sosial-sejarah, alam yang penuh kompleks dengan pra-anggapan filosofis (kognitif nilai); Perspektif ini yang diyakini oleh sejarawan sains, dan telah didukung oleh beberapa sejarawan dan filsuf ilmu lain seperti Koyré atau Toulmin.


Paradigma dan Triknya dalam Pendidikan
Dalam diskusi secara epistemologis kita dapat menemukan bahwa ada bidang yang kosong di bagian penelitian, pendidikan, dan terkadang tidak mungkin dijelaskan dengan benar oleh para pakar sains. Peneliti beranggap bahwa manusia, guru, dan siswa terlalu rasional, agen sadar. Inhelder, Piaget, dan Oancea menyatakan bahwa mereka percaya dan belajar di sekolah dan pendidikan adalah sebuah kegiatan yang rasional, yang berarti budaya permukaan kurang memperhatikan budaya mereka yang dalam dan tertutup.

Kita menemukan hasil yang mengejutkan tentang perilaku orang yang terdidik, tetapi bertindak dengan cara yang sama sekali  berbda yang tidak rasional bagi kita. Mengapa proses implementasi dari kurikulum resmi yang sama terkadang memiliki hasl yang berbeda? Penjelasa idela yang rasional dan logis hanya sebagai suatu logika, bahkan memiliki interprestasi semantik adalah produk paradigma sains modern


Mendefiniskan Ulang dari Konsep dan Penjelasan Baru
Kita dapat menyebut ilmu pendidikan sebagai ilmu integratif, dengan menggunakan metode dari antropologi atau perspektif ilmu kogntiif. Dari sudut pandang kognitivis kita membutuhkan kosep yang dapat mengubah makna tentang dunia pendidikan yaitu kegiatan belajar sebagai proses sosial, dan kelompok pendidikan sebagai sistem kognitif.

  • Belajar sebagai Proses Sosial
    Model ini beranggapan bahwa pembelajaran di sekolah merupakan jenis pembelajaran sosial yaitu adanya interaksi antara orang dalam kelompok dan bukanlah suatu proses individu.

  • Sistem Pendidikan Sosial sebagai Sistem Kognitif
    Dalam buku yang berjudul ”Grupurile în Organizatii”. Penulis Curseu, mengatakan bahwa, masalah proposal teoretis ini semakin diterima, karena ada beberapa pengaruh agresif dari paradigma baru ilmu kognitif. Ada tiga alasan penting tentang pengaruh tersebut. Dia mengetahui bahwa alasan pertama di dalam proses informasi kelompok yang lebih akurat untuk jenis tugas ini. Alasan kedua yaitu semakin banyak keputusan penting dengan jangka waktu yang panjang dibuat oleh kelompok dengan prioritas yang lebih besar, yang ketiga adalah bahwa pengetahuan tertanam dalam koneksi jaringan, bukan dalam unit jaringan.
Perbandingan lintas negara juga dapat menunjukkan kemungkinan arah yang dapat diikuti dan sekitarnya yang mungkin tidak disadari peneliti sebelumnya, atau mungkin membantu mempertajam fokus analisis subjek yang diteliti dengan menyarankan perspektif baru.

Asumsi Saya dan Kesimpulan
Setelah membaca jurnal ini, maka kita dapat berasumsi bahwa perspektif kognitif dan paradigma pragmatis kontekstual dapat memperkaya jangkauan kita tentang penjelasan, praktik pendidikan, dan untuk bidang teori. Jurnal ini mengemukakan bahwa kelompok pendidikan sosial sebagai sebuah sistem kognitif maka kita dapat menemukan sebuah pemahaman baru. Models of Explanation berisikan tentang pandangan baru dalam ilmu pendidikan, dan diharapnya dapat menjadi suatu poin pijakan dalam keilmuan modern, khususnya bidang filsafat ilmu.

Kepustakaan
Butucea, Maria. 2013. Philosophy of science and educational sciences – models of explanation. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 76(1), 156–161. doi: 10.1016/j.sbspro.2013.04.091


[Review Jurnal] Philosophy of Science and Educational Sciences – Models of Explanation Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Gusti Hidayat

0 komentar:

Post a Comment