Judul :
Philosophy of Science and Educational Sciences – Models of Explanation
Jurnal :
Procedia - Social and Behavioral Sciences
Volume
& Halaman : 76(1), 156 – 161
Tahun :
2013
Penulis
: Maria Butucea
DOI : 10.1016/j.sbspro.2013.04.091
Reviewer
: Gusti Ahmad Hidayat
Paradigma dan Model Penjelasan
Theory of concept umumnya bekerja dalam fisika, namun tidak bekerja sama sekali pada ilmu lain, khususnya ilmu sosial. Untuk anomali seperti itu diperlukan pertimbangan ulang yang kuat atau memilih alternatifnya. Ketika kita membahas tentang Theory of explanation, kita akan menemukan dua hal. yaitu paradigma dan beberapa model penjelasan yang ditawarkan oleh setiap paradigma secara bergantian.
Paradigma berarti konsepsi yang sangat luas tentang hakikat teori dan penjelasan, termasuk model-modelnya dan semua implikasi praktis seperti yang ditekankan oleh Thomas Kuhn, dalam The Structure of Scientific Revolutions (1962) yang memperkenalkan istilah ”pergeseran paradigma”. Mengenai model penjelasan (models of explanation) dapat dikatakan bahwa ada perbedaan antara dua paradigma dalam sejarah ilmu pengetahan dan dibuat berdasarkan prosedur pembuatan ilmu dan evaluasi produk, yaitu secara internal, tanpa pengaruh luar dan dilakukan hanya dengan logika. atau secara eksternal yaitu kontekstualisasi, menerima pengaruh nilai lingkungan sosial dalam tubuh ilmu tersebut.
Dalam paradigma logika, para filsuf ilmu menerima skema yang harus diikuti oleh seluruh perusahaan yan ingin dianggap serius sebagai suatu kegiatan ilmiah. Model tersebut disebut dengan covering model law dan mampu memberikan prosedur sintaksis eksplisit yang kuat.
Untuk beberapa waktu sekarang, konsepsi paling menarik tentang dinamika sains diklaim oleh Thomas Kuhn yang dalam sudut pandang teori dan elemen terkaitnya sebagai produk pikiran yang dapat dipahami dan berkembang dalam lingkungan sosial-sejarah, alam yang penuh kompleks dengan pra-anggapan filosofis (kognitif nilai); Perspektif ini yang diyakini oleh sejarawan sains, dan telah didukung oleh beberapa sejarawan dan filsuf ilmu lain seperti Koyré atau Toulmin.
Paradigma dan Triknya dalam Pendidikan
Dalam diskusi secara epistemologis kita dapat menemukan bahwa ada bidang yang kosong di bagian penelitian, pendidikan, dan terkadang tidak mungkin dijelaskan dengan benar oleh para pakar sains. Peneliti beranggap bahwa manusia, guru, dan siswa terlalu rasional, agen sadar. Inhelder, Piaget, dan Oancea menyatakan bahwa mereka percaya dan belajar di sekolah dan pendidikan adalah sebuah kegiatan yang rasional, yang berarti budaya permukaan kurang memperhatikan budaya mereka yang dalam dan tertutup.
Kita menemukan hasil yang mengejutkan tentang perilaku orang yang terdidik, tetapi bertindak dengan cara yang sama sekali berbda yang tidak rasional bagi kita. Mengapa proses implementasi dari kurikulum resmi yang sama terkadang memiliki hasl yang berbeda? Penjelasa idela yang rasional dan logis hanya sebagai suatu logika, bahkan memiliki interprestasi semantik adalah produk paradigma sains modern
Mendefiniskan Ulang dari Konsep dan Penjelasan Baru
Kita dapat menyebut ilmu pendidikan sebagai ilmu integratif, dengan menggunakan metode dari antropologi atau perspektif ilmu kogntiif. Dari sudut pandang kognitivis kita membutuhkan kosep yang dapat mengubah makna tentang dunia pendidikan yaitu kegiatan belajar sebagai proses sosial, dan kelompok pendidikan sebagai sistem kognitif.
- Belajar sebagai Proses SosialModel ini beranggapan bahwa pembelajaran di sekolah merupakan jenis pembelajaran sosial yaitu adanya interaksi antara orang dalam kelompok dan bukanlah suatu proses individu.
- Sistem Pendidikan Sosial sebagai Sistem KognitifDalam buku yang berjudul ”Grupurile în Organizatii”. Penulis Curseu, mengatakan bahwa, masalah proposal teoretis ini semakin diterima, karena ada beberapa pengaruh agresif dari paradigma baru ilmu kognitif. Ada tiga alasan penting tentang pengaruh tersebut. Dia mengetahui bahwa alasan pertama di dalam proses informasi kelompok yang lebih akurat untuk jenis tugas ini. Alasan kedua yaitu semakin banyak keputusan penting dengan jangka waktu yang panjang dibuat oleh kelompok dengan prioritas yang lebih besar, yang ketiga adalah bahwa pengetahuan tertanam dalam koneksi jaringan, bukan dalam unit jaringan.
0 komentar:
Post a Comment