Judul : Filsafat
Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan Jurnal :
GELAR: Jurnal Seni Budaya Volume
& Halaman : 11(1), 87-96 Tahun :
2013 Penulis
: Setya Widyawati DOI : 10.33153/glr.v11i1.1441 ISSN : 2655-9153 Reviewer
: Gusti Ahmad Hidayat
Latar
Belakang Ilmu
pengetahuan (sains) kian menghadapi masalah yang tidak dapat dihadapi oleh
sains itu sendiri. Oleh karena muncullah filsafat sebagai jalan keluarnya. Filsafat
memberikan penjelasan atau jawaban atas permasalahan tersebut substansial dan
radikal, sedangkan ilmu terus mengembangkan dirinya dalam batasnya, padahal
masih radikal dikritisi, proses atau interaksi pada dasarnya adalah bidang ilmu
filsafat. Oleh karena itu sains dapat ditempatkan sebagai upaya untuk
menjembatani kesenjangan antara filsafat dan sains, agar ilmu tidak memandang
rendah filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman
dangkal tentang alam.
Pengertian
Filsafat Secara
etimologis kata „filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia dari kata
“philos” berarti cinta atau “philia” (persahabatan, tertarik kepada) dan
“sophos” yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman.
praktis, intelegensi) (Bagus, 1996). Dalam bahasa Inggris adalah philosophy.
Filsafat boleh dimaknakan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan
kebijaksanaan. Sesuatu
dikatakan baik apabila sesuatu itu berdimensi etika, sedangkan benar adalah
sesuatu yang berdimensi rasional, jadi sesuatu yang bijaksana adalah sesuatu yang
etis dan logis. Dengan demikian berfilsafat berarti selalu berusaha untuk
berfikir guna mencapai kebaikan dan kebenaran, Sutan
Takdir Alisjahbana menyatakan bahwa pekerjaan berfilsafat itu ialah berfikir,
dan hanya manusia yang telah tiba di tingkat berfikir, yang berfilsafat
(Alisyahbana, 1981).
Pengertian
Ilmu Van
Peursen mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga
definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut (Peursen,
1985). Untuk memahami ilmu, ada banyak definisi yang menuntun dan mengarahkan kepada
pengert ian yang jelas. Secara etimologis “ilmu” merupakan kata serapan yang berasal
dari bahasa Arab „alima yang berarti tahu atau mengetahui (Gazalba,
1992), sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku syai bi haqiqotih
(mengetahui sesuatu secara hakiki). (Suharsaputra, 2004). Dalam bahasa Inggris
Ilmu dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
Dalam bahasa Indonesia kata science berasal dari bahasa Latin dari kata Scio,
Scire yang berarti (mengetahui). Hubungan
Filsafat dengan Ilmu Persamaan
(lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya
menggunakan metode berpikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta
dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu
bersikap kritis, berpikiran terbuka serta sangat komitmen pada kebenaran,
disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisir dan sistematis. Sementara
itu perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana
ilmu mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analit is dan deskriptif
dalam pendekatannya, ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi
data pengalaman indra serta berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas
gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh
sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum dalam berbagai
bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat sintetis dan sinoptis dan
kalaupun analitis maka analisanya memasuki dimensi kehidupan secara menyeluruh
dan utuh, filsafat lebih tertarik pada pertanyaan kenapa dan bagaimana dalam
mempertanyakan masalah hubungan antara fakta khusus dengan skema masalah yang
lebih luas, filsafat juga mengkaji hubungan antara temuan-temuan.
Pengertian
Filsafat Ilmu Filsafat
ilmu (philosophy of science)madalah pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan
mengenai sifat dasar landasan-landasan ilmu yang mencakup konsep-konsep pangkal,
anggapan-anggapan dasar, asas-asas permulaan, struktur-struktur teoritis, dan
ukuranukuran kebenaran ilmu. (The Liang Gie, 1978). Sementara
itu Gahral Adian mendefinisikan filsafat ilmu sebagai cabang filsafat yang
mencoba mengkaji ilmu pengetahuan (ilmu) dari segi ciri-ciri dan cara pemerolehannya Steven
R. Toulmin memaknai filsafat ilmu sebagai suatu disiplin yang diarahkan untuk menjelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian ilmiah, penentuan argumen, dan
anggapan-anggapan metafisik guna menilai dasar-dasar validitas ilmu dari sudut
pandang logika formal, dan metodologi praktis serta metafisika.
Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu
Filsafat
Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Lingkup/ bidang kajian filsafat ilmu Menurut Edward Madden:
Lingkup/ bidang kajian filsafat ilmu Menurut Ernest Nagel
Lingkup/ bidang kajian filsafat ilmu Menurut Ernest Nagel Scheffer
Asumsi
Saya dan Kesimpulan Hampir
seluruh bagian dari jurnal ini adalah membahas tentang hakikat dari ilmu,
filsafat, filsafat ilmu itu sendiri. Ada banyak sekali teori-teori dari para
ahli yang dicantumkan dalam jurnal ini. Berfilsafat berusaha untuk berpikir
guna mencapai kebaikan dan kebenaran. Filsafat ilmu datang untuk menjembatani
antara filsafat dam ilmu tersebut.
Kepustakaan Widyawati,
S. 2013. Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pendidikan. GELAR:
Jurnal Seni Budaya. 11(1), 87-96. doi: 10.33153/glr.v11i1.1441 |
👍🏻👍🏻👍🏻
ReplyDelete