Judul
Buku : Filsafat Ilmu
Nama
Penulis : Drs. Lies Sudibyo, M.H. ,(et. al.)
Penerbit
: Deepublish
ISBN :
978-602-280-237-2
Cetakan
: Pertama, April Tahun 2014
Jumlah
Halaman : 164 Halaman
Sinopsis
Buku
yang saya dapatkan dari Google Play Buku dalam bentuk e-book dengan
harga 36 ribu rupiah ini merupakan sebuah buku yang berisikan konsep-konsep
dasar dari ilmu filsafat, arah pemikiran filsafat, dan ranah kajian filsafat
ilmu yang berdasarkan 3 (tiga) pokok hal yaitu ontologi, epistomologi, dan
aksiologi. Selain itu, buku ini juga menyebutkan bahwa salah satu manfaat
belajar filsafat adalah yaitu mengasah kemampuan berpikir kritis dan rasional.
Hakikat
Filsafat Ilmu --- (Hal 1 – 26)
Penulis
mendifinisikan pengertian filsafat berdasarkan beberapa sumber yaitu secara etimologi
(bahasa), juga berdasarkan dari pemikiran para ahli. Menurutnya, filsafat adalah suatu tindakan ataupun suatu
aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar
dalam hidup manusia seperti apakah Tuhan itu ada, seperti apa tujuan hidup dan
cita-cita kita, serta kenapa manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Seperti
itulah penulis mendefiniskan pengertian fari filsafat. Selain itu, penulis juga
menjelaskan hakikat dari ilmu filsafat yang dikatakan berasal dari bahasa
Yunani philia (cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Sehingga
dikatakan bahwa filsafat artinya adalah “pecinta kebijaksanaan sebuah
perwujudan dari keinginan untuk mencapai pandai dan cinta pada kebijakan.
Penulis
juga memisahkan antara filsafat dan ilmu itu sendiri, lalu mendefinisikannya. Ilmu
adalah sesuatu yang empiris, rasional, umum, dan sistematis, dan keempatnya
serentak.(Ralph Ross & Ernest Van Den Haag, 2014:28), lalu ia menyimpulkan
bahwa ilmu pengetehuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui
dan diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan.
Arah
Pemikiran dan Objek Kajian Filsafat --- (Hal 27 – 42)
Penulis
menjelaskan bahwa arah pemikiran filsafat bersal dair ilmu pengetahuan itu
sendiri. Di dalam disiplin ilmu
pengetahuan terdapat objek material dan objek kajian, penulis mengatakan bahwa
objek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan ilmiah
yang telah disusun secara sistematis dengan metode tertentu. Terkait objek
formal filsafat ilmu berkaitan tentang hakikat ilmu pengetahuan, artinya
filsafat ilmu dapat menaruh perhatian pada problem-problem ilmu pengetahuan
seperti apa hakikat ilmu. apa fungsi ilmu pengetahuan, dan bagaimana memperoleh
kebenaran ilmiah. Problem inilah yang dibicarakan dalam landasan pengembangan
ilmu pengetahuan yaitu landasan ontologis, epistomologis, dan aksiologis.
Hakikat
Ontologi --- (Hal 43 - 56)
Di
dalam buku ini, penulis menyebutkan beberapa penjelasan hakikat ontologi yang disebutkan
oleh para ahli seperti Denzin & Lincoln yang mengatakan bahwa “The ontological question: What is
form and nature of reality end, therefore, what is there that can be know about
it? yang artinya “Apakah bentuk dan dan hakikat realitas dan selanjutnya
apa yang dapat diketahui tentang ontologi?. Penulis menyimpulkan bahwa
pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha menjawab “apa” dan
merupakan ilmu mengenai esensi benda.
Jika
ditinjau secara bahasa ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu on/ontos
yang artinya ada, dan logos yang artinya ilmu. Jadi, ontologi ini
merupakan ilmu yang membahas tentang sesuatu yang ada (konkret).
Hakikat
Epistomologi --- (Hal 57 – 74)
Untuk
epistomologi, penulis kembali mengutip pernyataan dari Denzin & Lincoln
yaitu “The epistomological question: What is the nature of the relationship
between the knower or would be-knower and what can be known?”. Pertanyaan
epistomologi: “Apakah hakikat hubungan antara peneliti yang akan menjadi
peneliti dan apa yang dapat diketahui”. Penulis mengartikan epistomologis
sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya, serta
pertanggungjawaban atas peryataan-pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Epistomologis juga membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari
objek yang ingin dipikirkan.
Hakikat
Aksiologi --- (Hal 75 – 94)
Menurut
bahasa, aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Axios yang berarti bermanfaat
dan logos yang berarti ilmu pengetahuan atau ajaran (Salim, 1986:53).
Penulis mengatakan bahwa aksiologi adalah sebuah teori filosofis tentang nilai
yaitu studi terhadap watak dasar nilai-nilai dan pertimbangan, argumen-argumen
filosofis yang berkenaan dengan nilai-nilai. Jika ontologi berbicara lebih
kepada objek bendanya, sedangkan epistomologi berbicara pada bagaimana proses
mendapatkan sesuatu, maka aksiologi lebih mengarah pada outputnya berupa hasil
atau nilai-nilai seperti nilai moral dan ilmu pengetahuan.
Pendapat Saya
Saya
cukup merekomendasikan buku ini kepada yang sedang mempelajari dasar-dasar dari
filsafat ilmu. Buku ini memberikan penjelasan yang cukup lengkap seperti hakikat
filsafat, arah pemikiran filsafat ilmu, hakikat ontologi, epistomologi, dan
aksiologi, selain itu buku ini juga menjelaskan bagaimana cara menyusun sebuah
laporan ilmiah. Perwajahan buku pun bagus dan rapi, dan dari segi harga juga
tergolong murah dan dapat dibeli secara elektronik. Kekurangannya mungkin hanya
pada kurangnya ilustrasi gambar yang diberikan. Penulis hanya mencantumkan
gambar pada saat memperkenalkan tokoh-tokoh filsafat ilmu pada bab I, setelahnya
hanya berupa tulisan.
Kepustakaan
Sudibyo,
Lies. dkk. 2014. Filsafat Ilmu. Yogyakarta:
Deepublish
wahhhhhhh mantappppp"
ReplyDeletehehe ntap tross
Delete